Kamis, 14 Mei 2009

Pejabat anti korupsi

Setelah proyek multimilyar dollar selesai, sang dirjen kedatangan tamu bule wakil dari HQ kantor pemenang tender. Udah 7 tahun di Jakarta jadi bisa cakap Indonesia.

Bule: “Pak, ada hadiah dari kami untuk bapak. Saya parkir di bawah mercy S320.”

Dirjen: “Anda mau menyuap saya? ini apa-apaan? tender dah kelar kok. jangan gitu ya, bahaya tau haree genee ngasih-ngasih hadiah.”

Bule: “Tolonglah pak diterima. kalau gak, saya dianggap gagal membina relasi oleh kantor pusat.”

Dirjen: “Ah, jangan gitu dong. saya gak sudi!!!”

Bule (mikir ): “Gini aja, pak. gimana kalau bapak beli saja mobilnya…”

Dirjen: “Mana saya ada uang beli mobil mahal gitu!!!”

Bule menelpon kantor pusat.

Bule: “Saya ada solusi, Pak. bapak beli mobilnya dg harga rp.10.000,- saja.”

Dirjen: “Bener ya? OK, saya mau. Jadi ini bukan suap. Pake kwitansi ya…”

Bule: “Tentu, Pak..”

Bule menyiapkan dan menyerahkan kwitansi. Dirjen membayar dengan uang 50 ribuan. Mereka pun bersalaman.

Bule (sambil membuka dompet ): “Oh, maaf Pak. Ini kembaliannya Rp.40.000,-.”

Dirjen: “Gak usah pakai kembalian segala. Tolong kirim 4 mobil lagi ke rumah saya ya…”

Bule: “@#$%^&**”

Nama saya Sentot

Seorang ayah mempunyai tiga putri yang cantik dan menarik serta populer di kalangan para pemuda. Karena itu setiap malam minggu si ayah terpaksa harus bekerja ekstra untuk mengawasi para pemuda yang datang mengajak putrinya berkencan.

Begitulah pada suatu malam minggu terdengar bel berdering.Si ayah membuka pintu dan di hadapannya berdiri seorang pemuda yang memperkenalkan diri. “Nama saya Nanang, saya hendak menjemput Endang, kami hendak berenang, sudah siapkah sekarang?”

Si ayah meneruskan pesan tersebut ke belakang dan tak lama kemudian keluarlah Endang untuk pergi memenuhi ajakan pacarnya berenang.

Beberapa saat kemudian bel berdering lagi. “Nama saya Marti, ” kata pemuda dipintu itu memperkenalkan diri. Saya hendak menjemput Sunarti, kami hendak makan spagheti, sudah siapkah ia menanti?”

Si ayah meneriakkan pesan itu ke belakang dan keluarlah Sunarti. Dan baru saja si ayah hendak duduk di kursi, terdengar lagi bel berdering. Datang lagi seorang pemuda memperkenalkan diri.

“Nama saya Sentot. Saya hendak menjemput Margot…”

Dan dengan serta merta si ayah langsung membanting pintu. “Tidak bisa, bangsat!”

Pengemudi Bodoh

Suatu hari Budi dalam perjalanan pulang dengan mengendarai sebuah mobil. Saat itu malam hari dan hujan turun dengan lebat. Sial bagi Budi lampu depan mobilnya mati. Karena tidak ada penerangan yang cukup, Budi mengikuti lampu belakang mobil di depannya. Tiba-tiba mobil yang diikuti Budi berhenti mendadak dan mengakibatkan Budi menabraknya.

Budi: “Ini bukan salah saya, salah anda yang berhenti mendadak!!!” (sambil menantang)

Supir: “Itu jelas salahmu!”

Budi: “Kok bisa, jelas-jelas anda yang berhenti mendadak..!!!” (masih dengan nada menantang)

Supir: “Kau kira ini di mana??? Di sini kan garasi rumahku bodoh!!!”

Thank you seven

Si Tejo baru belajar bahasa inggris. Kosa kata yang dia mengerti baru sebatas: Ok, Never Mind, Thank you, One, Two, Three, Four Five, Six, Seven dan Bye-Bye.

Pada suatu hari, dalam perjalanan pulang dari tempat kursusnya, tiba-tiba dia bersenggolan dengan seorang Bule.

Buku yang dibawa Tejo-pun terjatuh, Bule itu lalu membantu Tejo ngambil buku-buku yang berhamburan.

“Hmm… ini peluang untuk nguji kehebatan bahasa inggris-ku” kata Tejo dalam hati.

Bule: Oh, I’m Sorry.

Tejo: It’s Ok, Never Mind. Thank you.

Bule: Thank you Too.

Tejo: (hmm… habis Two, pasti Three) Thank You Three.

Bule: (heran) What For?

Tejo: (Four… Four hmm Five) Thank you Five.

Bule: (Tambah Heran) Are you Sick?

Tejo: (Waduh, habis Sick… Seven… setelah itu, aku sudah tidak tau dah… mesti cepet cabut nich)

Tejo pun cepet-cepet mengemasi bukunya dan beranjak pergi…

Setelah agak jauh, Lalu Tejo berteriak… “Thank you Seveeen! Bye-Bye…”

Bule: (bingung)

Menyunat Nyamuk

da 3 pendekar yang sedang pamer kebolehan.

Pendekar 1: “Lihat, lalat sedang terbang saya sabet pakai rencong, dua sayapnya putus!!!”

Pendekar 2: “Lihat, lalat saya sabet pakai badik, badannya putus jadi 2!!!”

Pendekar 3: “Lihat seekor nyamuk sedang terbang saya sabet pake clurit.”

Nyamuk itu tidak jatuh, tetapi terbang dan berputar-putar.

Pendekar 1 dan 2: “Wah…, sabetan clurit anda tidak kena. Lihat nyamuknya masih terbang dan berputar-putar di atas kepala saudara.”

Pendekar 3: “Eeiit jangan salah! Saya memang tidak bermaksud membunuh nyamuk itu. Sabetan saya cuma menyunat anunya doang. Coba tangkap, pasti anunya tidak ada lagi.”

Disengat Lebah

Ada seorang pasien yang hidungnya bengkak mendatangi seorang dokter.

Dokter: Lebah?

Pasien: Betul.

Dokter: Hinggap?

Pasien: Benar.

Dokter: Menyengat?

Pasien: Belum sempat. Sebelum sempat menyengat, sepupuku menghantamnya dengan sekop.

Yaahh...abisss

Suatu hari ada seorang kakek yang ingin mencari koran terbitan hari ini, dicari di ruang tamu tidak ada, di ruang makan tidak ada, sampai akhirnya dia masuk ke salah satu kamar cucu lelakinya yang masih SMP untuk mencari koran tersebut. Nah, dengan tidak terduga dia menemukan majalah porno di kamar cucu lelakinya tersebut.

Kemudian si kakek membuka lembaran pertama:

Kakek: Ya Tuhan apa ini!!!

Si kakek terus melihat gambar yang ada di majalah tersebut:

Kakek: Ya Tuhan… (si kakek berdoa terus-menerus )

Sampai halaman terakhir si kakek berujar:

Kakek: Yaaahh… Habis… :-(